Mahasiswa D3 Prodi UPW Akpar Majapahit Semester III Sukseskan New Experience di Nganjuk
Demi Mengaplikasikan Mata Kuliah English for Tourism
Mahasiswa D3 Prodi UPW Akpar Majapahit Semester III ”Blakrakan” ke Nganjuk, Eksplore Objek Wisata Alam
DEMI mengaplikasikan
mata kuliah English for Tourism yang
dibimbing oleh Drs Effendi M.Pd., Dosen Akpar Majapahit, delapan orang mahasiswa D3 Prodi Usaha Perjalanan Wisata (UPW) Akpar
Majapahit Semester III, mengeksplore sejumlah objek wisata alam di Kabupaten
Nganjuk, Provinsi Jatim, akhir pekan lalu.
Kegiatan bertajuk New Experience tersebut dihelat selama dua hari satu malam (2D1N), tepatnya Sabtu (18/11/2017) hingga Minggu (19/11/2017). Objek wisata alam yang dikunjungi mahasiswa Akpar Majapahit antara lain Air Terjun Sedudo, Lawang Watu, Air Terjun Singhakromo (Kecamatan Sawahan), Waduk (Embung) Estu Mulyo, Kebun Rambutan dan Candi Ngetos (Kecamatan Ngetos), Kabupaten Nganjuk.
Delapan mahasiswa yang mengikuti acara itu adalah Alfin Dwi Ardandi, Joniarto Ngadu B., Nabilah Salsabila, Nurul Hamida, Dicky Tri Darma Putra, Sheila Donita, Sofyan Efendi dan Tasya Novita Iskandar. Kegiatan mblakrak (mbolang) tersebut merupakan bagian dari upaya mahasiswa mengaplikasikan mata kuliah English for Tourism.
Meeting point yang disepakati peserta New Experience adalah pintu masuk Terminal Purabaya di Bungurasih. Mereka sepakat berkumpul di terminal bus tersebut Sabtu (18/11/2017) siang sekitar pukul 13.00, untuk bersama-sama menumpang bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKAB) tujuan Nganjuk.
Perjalanan darat dari Surabaya ke Nganjuk sejauh 120 kilometer itu ditempuh sekitar tiga jam dan sekitar pukul 16.00-an bus merapat di Terminal Nganjuk. Petualangan ala backpackers dengan menumpang kendaraan umum tersebut relatif berjalan lancar.
Setelah sampai di Kota Angin Nganjuk, rombongan mahasiswa Akpar Majapahit dijemput oleh Didit, driver dengan kendaraan jenis mobil penumpang umum (MPU) Isuzu Elf berkapasitas 12 tempat duduk.
Keberadaan Didit juga berperan sebagai local tour guide. Pria yang mengaku tinggal di Sawahan itu antusias menjelaskan sejumlah spot wisata unggulan di Kabupaten Nganjuk yang layak dikunjungi selama perjalanan dari terminal Nganjuk ke arah Selatan menuju kediaman Drs Effendi M.Pd di daerah Berbek.
Sebelum rombongan sampai di tujuan menjelang Maghrib sekitar pukul 17.30-an, local tour guide sempat mengajak city tour Nganjuk dan mampir sebentar ke rumahnya di daerah Sawahan yang relatif dekat dengan objek wisata Air Terjun Sedudo.
Kedatangan anak didiknya itu disambut langsung oleh tuan rumah bersama keluarganya. Di kediaman Drs Effendi M.Pd itulah rombongan mahasiswa D3 Prodi UPW Akpar Majapahit Semester III bermalam.
Keesokan harinya, Minggu (19/11/2017) pagi sekitar pukul 06.30, usai menikmati sarapan (breakfast) bersama dan menyiapkan perbekalan berupa lunch box dan snack berisi kue-kue yang dimasakkan sendiri oleh istri Drs Effendi M.Pd., rombongan mulai mengeksplore spot-spot wisata alam yang telah disusun semalam.
Objek wisata alam yang kali pertama dikunjungi adalah Air Terjun Sedudo di Kecamatan Sawahan. Lokasi air terjun itu di kawasan lereng Gunung Wilis. Kehadiran rombongan peserta New Experience bertepatan dengan kegiatan revonasi fasilitas pendukung di objek wisata Air Terjun Sedudo seperti taman, toilet, warung makanan dan tempat salat (musala). Objek wisata yang dikelola Pemkab Nganjuk ini tiket masuknya hanya dipatok Rp 5.000-an perorang.
Setelah puas mengeksplore Air Terjun Sedudo dan sesi foto bareng sampai pukul 09.30-an, rombongan melanjutkan perjalanan ke Lawang Watu. Perjalanan dari Air Terjun Sedudo menuju Lawang Watu hanya memakan waktu sekitar 10 menit. Dari bukit batu di lereng Gunung Wilis itu rombongan bisa melihat keeksotikan Air Terjun Sedudo dilihat dari atas ketinggian.
Untuk mencapai Lawang Watu, rombongan harus berjalan laki melalui jalan menanjak sejauh 100 meteran dari tempat parkir kendaraan pengunjung. Jika memasuki musim hujan seperti sekarang jalannya relatif licin sehingga pengunjung Lawang Watu harus ekstra hati-hati agar tidak sampai terpeleset.
Puas menikmati panorama Lawang Watu, peserta New Experience meneruskan agenda mblakrak-nya –sekitar pukul 10.30 WIB-- menuju spot wisata Air Terjun Singhakromo, yang masih berada di kawasan Kecamatan Sawahan. Asyik menikmati keindahan Air Terjun Singhakromo, tidak terasa sudah dua jam di area wisata alam tersebut.
Sebagai panduan bagi pengunjung, untuk menuju Air Terjun Singhakromo ada jasa ojek yang tarifnya bisa dinego. Umumnya mereka memasang tarif antara Rp 10.000 sampai Rp 20.000-an untuk jasa ojek pergi pulang sejauh 500 meteran lewat jalan berbatu (belum diaspal mulus) dari area parkir kendaraan roda empat ke lokasi air terjun tersebut.
Sebelum melanjutkan perjalanan menuju objek wisata berikutnya yakni Waduk Estu Mulyo di Kecamatan Ngetos, rombongan menikmati enaknya sajian lunch box dan snack yang telah disiapkan sebelumnya oleh pihak Panitia.
Perjalanan dari Air Terjun Singhakromo (Sawahan) ke Waduk Estu Mulyo (Ngetos) bisa ditempuh melalui jalur darat sekitar 30 menitan. Sesampai di sana, rombongan disuguhi pemandangan bukit, area pemancingan, warung pedagang kali lima, area parkir dan fasilitas toilet. Setelah photo session rombongan bergeser ke Kebun Rambutan yang dikelola oleh perangkat Desa Ngetos.
”Untuk bisa masuk area kebun rambutan seluas tiga hektare tersebut, tiketnya dipatok Rp 5.000-an perorang dan pengunjung bebas makan rambutan di area kebun sepuasnya. Namun jika ingin bawa pulang buah rambutan untuk oleh-oleh, pengunjung cukup membayar Rp 4.000 per kilogramnya,” kata Dicky Tri Darmawan, Ketua Panitia New Experience kepada kru www.culinarynews.info di Lantai 4 Gedung Graha Tristar Jl. Raya Jemursari No. 244 Surabaya, Selasa (21/11/2017) siang.
Sementara itu, kepada pengelola kebun rambutan –berupa Badan Usaha Milik Desa-- di Ngetos, delapan mahasiswa Akpar Majapahit yang merupakan anak didik Drs Effendi M.Par., menyarankan agar fasilitas toilet dan musalanya ditingkatkan demi kenyamanan pengunjung terutama bagi kaum hawa.
Komentar
Posting Komentar